Optimisme Al-Qur’an dalam Meningkatkan Adversity Quotient (Studi Ilmu Ma’ani QS. As-Syarh: 5-8)

Kehidupan takkan luput dari berbagai persoalan baik dalam pekerjaan, keluarga, lingkaran sosial, persaingan, beban hidup dan lain sebagainya yang menjadikan seseorang mengalami hal tersebut gelisah, takut bahkan depresi. Al-Qur’an menjelaskan sikap harus dipakai saat menghadapi kesulitan, yakni sabar tetap berusaha. Namun ini berbanding terbalik dengan apa terjadi kenyataan. Banyak kasus bunuh diri berawal rasa depresi karena tidak menemukan jalar keluar, dikarenakan masalah berhubungan pertemanan, kuliah maupun asmara. Tekanan jidup jika dibarengi kesiapan mental Adversity Quotient tinggi akan mengalaminya tak sedikit memilih untuk melakukan tindak diri. Maka itu, Paul G.Stolz menawarkan metode LEAD (Listen, Explored, Analized, Do) STOPPERS! meningkatkan AQ seseorang. Dari hasil penelitian didapat analisi QS. As-Syarh (94) ayat 5-8 menggunakan pendekatan ilmu ma’ani menunjukkan bahwa turut andil memberikan pesan kepada individu agar masing-masing, yaitu ketika kesulitan selalu optimis solusi Allah pasti datang, positive thinking kesibukan bermanfaat sehingga terlepas pikiran-pikiran negatif dapat merendahakan adversity quotient